GeoWeek (Waspada, 28 Maret 2010)
Jaguar
pernah berkelana dari Argentina ke utara sampai ke Arizona. Namun sejak awal
1900-an, perburuan, penyelundupan dan terpencar-pencarnya sama-sama berperan terhadap
berkurangnya kehadiran kucing besar itu di wilayah utara-tengah Amerika
Selatan.
Namun,
pada 2009, peneliti-peneliti di negara bagian Arizona dan di Mexico mengukuhkan
kehadiran jaguar di kedua lokasi berdasarkan foto-foto yang diambil kamera
berpengendali jarak jauh dan dari tertangkapnya secara kebetulan hewan itu.
Kamera-kamera
di Taman Suaka Alam Sierra Nanchitilia merekam jaguar bepergian di sepanjang
lereng pegunungan berketinggian 1.845 meter di atas permukaan laut yang
diperkirakan sebagai bagian dari koridor yang digunakan kucing besar itu
menghindari aktivitas manusia. Penampakan itu merupakan yang pertama di daerah
tengah Mexico dalam seabad. Peneliti-peneliti dari berbagai universitas di
Mexico dan Spanyol juga mewawancarai penduduk lokal dan mengumpulkan data
lokasi sebaran jaguar dalam upaya memantau pergerakan hewan itu.
Seekor
jaguar jantan yang sehat tanpa sengaja tertangkap petugas-petugas perlindungan
satwa Arizona yang sedang meneliti singa dan beruang gunung di dekat Tucson.
Peristiwa itu memberi kesempatan petugas memasang sabuk pelacak posisi satelit
sebelum melepaskannya kembali.
Urutan
ketiga terbesar di antara kucing-kucing besar setelah singa dan harimau, jaguar
memiliki hubungan dekat dengan macan tutul dan bisa hidup diberbagai tempat,
mulai hutan sampai padang rumput. Jaguar memangsa mamalia kecil, juga burung,
ikan dan reptil.
Diharapkan
data dari dua peristiwa itu akan memberikan lebih banyak informasi berharga
tentang kehadiran jaguar di wilayah tersebut dan membantu para peneliti
mengambil langkah tepat untuk memastikan kelestarian jaguar.
Copyright © 2010 The New York Times Syndicate