GeoWeek (Waspada, 18 Oktober 2009)
Media
sosial sedang ramai-ramainya sekarang ini, saat penggunanya keranjingan dengan
cara-cara komunikasi yang baru saja ditemukan. Pemanfaatan beberapa teknologi
baru ini, seperti menggunakan citra satelit beresolusi tinggi dan sistem pemetaan
global (GPS), menghasilakn teknik baru untuk eksplorasi.
Para
peneliti yang memindai foto-foto satelit di Google Earth menemukan
bidang-bidang hutan di wilayah Gunung Mabu Mozambik. Penelitian yang
selanjutnya dilakukan di tanah menemukan bahwa salah satu dari bidang itu
merupakan hutan yang sama sekali belum pernah dieksplorasi.
Pada
2008, tiga tahun setelah hutan belantara itu ditemukan, “hutan yang hilang”
dari Mozambik diselidiki oleh tim ilmuwan international. Peneliti menemukan
keanekaragaman hayati yang melimpah termasuk spesies baru ular, anggrek langka,
dan ratusan jenis tanaman langka.
Hutan
belantara yang tadinya belum pernah diteliti dan dipetakan itu kini
mengungkapkan rahasianya kepada dunia modern. Tim pimpinan ilmuwan Inggris
menemukan tiga spesies kupu-kupu berkeliaran di puncak granit Gunung Mabu.
Puluhan burung langka, hewan menyusui dan hewan melata, termasuk jenis bunglon
kerdil, juga ditemukan di hutan tropis seluas 80 kilometer persegi.
Kini
tantangan yang dihadapi adalah bagaimana melindungi dan melestarikan hutan
tersebut untuk memastikan tidak “hilang” di tengah tekanan ekonomi dan budaya,
untuk memasarkan sumber dayanya yang unik.
Copyright © 2009 The New York Times Syndicate