GeoWeek (Waspada, 7 Maret 2010)
Gunung
Washington, dengan puncak setinggi 1.916 meter di negara bagian New Hampshire,
secara luas dianggap sebagai lokasi dengan cuaca terburuk di dunia. Salah satu
faktor yang digunakan untuk mendukung klaim G. Washington adalah pada 12 April
1934 hembusan angin terkencang di dunia yang pernah tercatat – 372 kilometer
per jam diukur di pos pemantauan cuaca di puncaknya.
Namun,
pada awal 2010, pakar-pakar cuaca yang meneliti ulang data-data cuaca ekstrem
dari seluruh penjuru dunia mengumumkan mereka menemukan hembusan angin yang
lebih kencang daripada rekor G. Washington yang telah berusia 60 tahun.
Pemegang rekor baru adalah 407 km per jam yang tercatat pada 1996 ketika Badai
Olivia melanda Pulau Barrow, Australia.
Walau
pun begitu, G. Washington bisa mempertahankan gelar sebagai tempat dengan cuaca
terburuk: tempat dengan curah salju tertinggi dalam 24 jam yang tercatat pada
1964 dengan 124,5 sentimeter. Tercatat juga di puncaknya velositas angin
rata-rata 56,8 km per jam, temperatus rata-rata -3,05 derajat Celsius dan curah
salju rata-rata tahunan 648,5 sentimeter.
Cuaca
ekstrem terjadi di G. Washington sebagai akibat lokasinya yang berada di
persimpangan pertemuan jalur arus angin yang bergerak dari barat ke timur
melewati Amerika Serikat dan Kanada. Additionally, geografis wilayah pegunungan
di New England membentuk efek corong pada angin kencang yang sedang melewati
puncak G. Washington’s summit, di mana angin melebihi kekuatan badai terjadi
lebih 100 kali setiap tahun.
Copyright © 2010 The New York Times Syndicate