GeoWeek (Waspada, 14 Pebruari 2010)
Tyrannosaurus
rex adalah raja di antara dinosaurus. Berpenampilan seram, dengan gigi-gigi
mengancam, rahang kuat dan kaki berotot yang bisa menaklukkan semua mangsanya,
karnivora raksasa itu menguasai bumi 85 juta tahun lalu. Namun, ternyata mereka
bukanlah merupakan T-rex pertama di muka bumi ini.
Kerangka
T-rex yang jauh lebih kecil dan lebih tua ditemukan di padang fosil Yixian di
China utara. Kerangka tersebut merupakan replika yang nyaris mirip dengan T-rex
yang lebih besar, kecuali ukurannya yang kecil, Cuma 1/100 ukuran saudaranya.
Dinosaurus kecil itu juga punya rahang dan gigi besar, kaki belakang kuat dan
kaki depan pendek.
Bentuk
kaki-kaki T-rex raksasa disebut para peneliti sebagai jejak evolusi hewan buas
itu. Rahangnya yang besar dan kaki-kakinya yang kuat menimbulkan anggapan dari
para peneliti bahwa kaki depannya tidak dibutuhkan. Namun fosil yang baru
ditemukan menunjukkan mini-rex, yang hidup kira-kira 45 juta tahun lebih dulu,
sudah memiliki cirri fisik klasik dari T-rex, memunculkan keraguan pada teori
evolusi yang sudah lama dianut.
Seperti
keturunannya yang besar, mini-rex merupakan pemakan daging yang dominan pada
zamannya. Diperkirakan mereka memangsa burung-burung dan kura-kura primitive,
serta dinosaurus lebih kecil yang hidup di sekitar danau-danau purbakala.
Ukuran tengkorak T-rex kecil menunjukkan mereka sepertinya sudah memiliki indra
penciuman, salah satu kemampuan yang juga dimiliki T-rex raksasa.
Fosil
T-rex kecil itu dipercaya menjadi komoditas perdagangan illegal. Fosil tersebut
diduga diselundupkan ke luar China, kemudian dibeli seorang kolektor pada
lelang di Amerika Serikat. Kolektor, yang menamai T-rex mini itu Raptorex
Kriegsteini, untuk menghormati bapaknya yang selamat dari kamp tahanan
Auschwitz, dilaporkan setuju mengembalikan fosil ke China.
Copyright © 2010 The New York Times Syndicate