GeoWeek (Kompas, 28 Pebruari 2010)
Isle
Royale, pulau terbesar di Danau Superior, Amerika Serikat, merupakan rumah bagi
sejumlah binatang yang secara alamiah bermusuhan. Rusa besar yang gemar memakan
tumbuh-tumbuhan dan serigala yang gemar memangsa rusa besar sudah hidup
berdampingan di situ selama lebih dari 50 tahun.
Letak
Isle Royale, yang secara geografis “terkurung”, mendorong terjadinya
keseimbangan eksistensi yang unik antara binatang pemangsa (predator) dan
korbannya. Kondisi ini juga membuat pulau itu ,menjadi semacam laboratorium
alamiah untuk mempelajari relasi di antara para penghuninya.
Keberadaan
predator utama, semacam serigala, diyakini berdampak terhadap ekologi setempat,
yaitu dalam bentuk lingkaran nutrisi. Proses pembusukan bangkai hewan dan
tumbuhan yang terserap ke dalam tanah memberikan nutrisi bagi tanaman.
Data
yang dikumpulkan sejumlah peneliti selama empat dekade menunjukkan adanya
wilayah tertentu (“hot spot”) yang tanahnya subur, yaitu tempat-tempat di mana
serigala meninggalkan bangkai rusa besar. Sampel tanah yang diambil dari area
itu menunjukkan adanya peningkatan zat nitrogen, fosfor, potasium dan kadar
bakteri, mikroba, maupun fungus yang tinggi.
Tanaman
yang tumbuh di wilayah “hot spot”
memiliki kandungan nitrogen yang 47 persen lebih tinggi dibandingkan tanaman
yang tumbuh di area lain. Kelompok rusa besar juga cenderung berkerumun mencari
makanan di sekitar area yang tanahnya disuburkan oleh urine dan kotoran mereka
sendiri.
Menemukan
keterkaitan dalam hubungan predator-korban dan kesuburan tanah akan membantu
upaya konservasi pada masa depan. Hal itu juga menggambarkan pentingnya
keberadaan predator utama, semacam serigala, bagi keseimbangan ekosistem.
Copyright © 2010 The New York Times Syndicate