Minggu, 08 Juli 2012

Apakah Salju Di Puncak Kilimanjaro Menghilang?

0 komentar


GeoWeek (Waspada, 6 Desember 2009)

Puncak Kilimanjaro tertutup salju abadi yang tersohor itu sedang kehilangan mahkotanya. Saju di puncak tertinggi Afrika itu, yang dalam beberapa dekade terakhir terus menyusut, berada dalam bahaya dan mungkin akan mencair.

Hampir 90 persen dari salju dan es yang menutupi puncak Kilimanjaro pada 1912 telah menghilang. Tingkat kehilangannya semakin cepat, menyusut sampai 26 persen dalam dekade terakhir.

Para ilmuwan prihatin pada hilangnya es, memasang peralatan di puncak gunung pada tahun 2000. Data dari peralatan itu dan observasi visual melalui foto udara menunjukkan bahwa kedalaman dan luas es di puncak gunung itu menyusut dengan tingkat yang sama.

Para peneliti berbeda pendapat tentang penyebab melelehnya es belakangan ini. Sebagian menyalahkan aktivitas manusia, boleh jadi pemanasan global menyebabkan es berkurang pelan-pelan. Gunung-gunung di Himalaya dan daerah gletser di mana pun di seluruh dunia juga mengalami kenaikan tingkat mencairnya.

Apa pun alasan penyebab kemunduran, salju di Kilimanjaro berada dalam bahaya. Bila kecenderungan sekarang berlanjut, es di puncak Kilimanjaro akan benar-benar hilang dalam waktu 20 tahun.


Copyright © 2009 The New York Times Syndicate
 

Leave a Reply