GeoWeek (Waspada, 14 Maret 2010)
Laba-laba
berwarna keemasan perajut sarang berpola melingkar hidup di seluruh dunia dan
dikenal dengan berbagai nama. Termasuk di antaranya laba-laba hutan raksasa,
laba-laba pisang, dan laba-laba tulisan, nama yang diambil dari pola zig-zag
yang digunakan sejumlah laba-laba yang membuat sarangnya dengan melingkar.
Laba-laba
keemasan terbesar yang membuat sarang melingkar adalah Nephila komaci, satu
spesies yang ditemukan saat studi lapangan di Afrika Selatan pada tahun 2007.
Spesies itu pertama kali diidentifikasi tujuh tahun sebelumnya oleh para
peneliti yang mempelajari koleksi sebuah museum. Laba-laba tersebut adalah
anggota baru pertama Nephila yang ditemukan dalam masa lebih dari 120 tahun.
Studi
lapangan dilakukan di Taman Gajah Tembe, wilayah rawa-rawa dan hutan berpasir
di perbatasan antara Afrika Selatan dan Mozambik. Apa yang ditemukan peneliti
tentang laba-laba terbesar perajut sarang melingkar itu sama menariknya seperti
kelangkaan laba-laba itu.
Betinanya
punya rentang kaki 12 sentimeter, sementara jantannya hanya 2,5 sentimeter.
Jumlah yang jantan jauh melebihi betina, mungkin karena jantannya hanya bisa
kawin sekali seumur hidup.
Laba-laba
jantan menunggu sampai betina berganti kulit sebelum memulai musim kawin.
Ketika berganti kulit, betinanya sangat lemah secara fisik, dengan kaki dan
tubuh lunak yang membuatnya kurang mampu melawan sang jantan.
Setelah
membuahi pasangannya, laba-laba jantan menjadi steril dan lalu menghabiskan
hari-harinya untuk menghalangi jantan lain mengganggu ibu calon anak-anaknya.
Copyright © 2010 The New York Times Syndicate