Rabu, 11 Juli 2012

Apakah Rusa Besar Membutuhkan Serigala?

0 komentar


GeoWeek (Kompas, 28 Pebruari 2010)

Isle Royale, pulau terbesar di Danau Superior, Amerika Serikat, merupakan rumah bagi sejumlah binatang yang secara alamiah bermusuhan. Rusa besar yang gemar memakan tumbuh-tumbuhan dan serigala yang gemar memangsa rusa besar sudah hidup berdampingan di situ selama lebih dari 50 tahun.

Letak Isle Royale, yang secara geografis “terkurung”, mendorong terjadinya keseimbangan eksistensi yang unik antara binatang pemangsa (predator) dan korbannya. Kondisi ini juga membuat pulau itu ,menjadi semacam laboratorium alamiah untuk mempelajari relasi di antara para penghuninya.

Keberadaan predator utama, semacam serigala, diyakini berdampak terhadap ekologi setempat, yaitu dalam bentuk lingkaran nutrisi. Proses pembusukan bangkai hewan dan tumbuhan yang terserap ke dalam tanah memberikan nutrisi bagi tanaman.

Data yang dikumpulkan sejumlah peneliti selama empat dekade menunjukkan adanya wilayah tertentu (“hot spot”) yang tanahnya subur, yaitu tempat-tempat di mana serigala meninggalkan bangkai rusa besar. Sampel tanah yang diambil dari area itu menunjukkan adanya peningkatan zat nitrogen, fosfor, potasium dan kadar bakteri, mikroba, maupun fungus yang tinggi.

Tanaman yang tumbuh di wilayah “hot  spot” memiliki kandungan nitrogen yang 47 persen lebih tinggi dibandingkan tanaman yang tumbuh di area lain. Kelompok rusa besar juga cenderung berkerumun mencari makanan di sekitar area yang tanahnya disuburkan oleh urine dan kotoran mereka sendiri.

Menemukan keterkaitan dalam hubungan predator-korban dan kesuburan tanah akan membantu upaya konservasi pada masa depan. Hal itu juga menggambarkan pentingnya keberadaan predator utama, semacam serigala, bagi keseimbangan ekosistem.


Copyright © 2010 The New York Times Syndicate
 

Leave a Reply