Rabu, 11 Juli 2012

Di Mana Ditemukan Lintah Mengungkapkan Kejahatan?

0 komentar


GeoWeek (Waspada, 21 Pebruari 2010)

Investigasi tempat kejadian perkara (TKP) dipopulerkan berbagai novel dan film drama seri televisi. Teknologi DNA (deoxyribonucleic acid / asam doeksiribonukleat) yang semakin maju dalam dua dekade terakhir, sering memainkan peran kunci dalam kisah nyata selain juga pada cerita fiksi.

Serangga sering membantu penyidik TKP memecahkan kasus pembunuhan dengan memberikan data seperti kapan waktu kematian korban. Kini muncul untuk pertama kali, seekor lintah masuk dalam daftar mahluk aneh yang terlibat dalam mengungkapkan kejahatan.

National Geographic melaporkan bahwa pada 2008 polisi di Australia berhasil membekuk seorang tersangka perampokan bersenjata yang sudah tujuh tahun berlalu dengan bantuan seekor lintah.

Lintah itu dipungut dari TKP di Tasmania, tempat dua pria merampok seorang wanita berusia 71 tahun di rumahnya. Penyidik mengambil darah dari lintah itu, dengan harapan lintah itu terbawa ke TKP karena sedang menghisap darah salah seorang pelaku kejahatan itu. Rumah korban berada di wilayah yang banyak pohon, karenanya tak terlalu mengada-ada bila berharap lintah tersebut mungkin menyimpan bukti penting.

Pada 2008 salah satu tersangka dari perampokan bersenjata yang terjadi pada 2001 itu ditahan dalam kasus lain. Polisi mencatat profil DNA miliknya, dan penyidik mencocokkannya dengan darah yang diambil dari lintah dalam kasus terdahulu. Menghadapi bukti DNA yang diperoleh dari lintah, tersangka mengakui kejahatannya.


Copyright © 2010 The New York Times Syndicate
 

Leave a Reply