Rabu, 11 Juli 2012

Peta Apa Yang Mengubah Dunia?

0 komentar


GeoWeek (Waspada, 28 Pebruari 2010)

Christopher Columbus tiba di Dunia Baru delapan tahun lebih dulu dibanding Amerigo Vespucci. Namun ketika memberikan nama untuk tanah yang baru mereka temukan – keduanya percaya mereka menemukan ujung timur Asia – Vespucci memenangkan hak menamainya.

Peta pertama yang mencantumkan nama Dunia Baru “Amerika” adalah peta raksasa buatan tahun 1507 oleh dua ilmuwan Jerman, Martin Waldseemuller dan Matthias Ringmann. Peta revolusioner ini tidak Cuma menciptakan nama Amerika, tetapi juga yang pertama memperlihatkan Dunia Baru sebagai benua terpisah.

Peta Waldseemuller juga yang pertama menggambarkan globe menggunakan garis bujur 360 derajat, dan yang pertama memperlihatkan bentangan air yang luas yang belakangan dinamai Samudera Pasifik. Peta itu bahkan memacu Copernicus untuk memikirkan kembali konsepnya tentang alam semesta. Itulah peta modern pertama yang merinci hal-hal utama bumi seperti yang kita ketahui sekarang.

Walau peta tersebut dibuat lebih dari seribu lembar, pada 1570 Waldseemuller dan petanya yang merupakan terobosan besar itu dilupakan. Sepertinya hanya ada selembar peta yang berhasil dilestarikan, koleksi seorang ahli matematik Jerman yang meninggal dunia pada tahun 1545.

Nasib peta itu sendiri tetap menjadi misteri selama 350 tahun berikutnya. Pada 1901 peta itu ditemukan di perpustakaan di Istana Wolfegg di Jerman utara oleh seorang guru geografi yang segera saja menyadari nilai sejarahnya.

Seabad kemudian peta itu dibeli dari keluarga Wolfegg oleh Perpustakaan Konggres Amerika Serikat dengan harga mahal, AS$ 10 juta (kira-kira Rp 930 miliar), yang merupakan harga termahal di antara benda-benda koleksi perpustakaan itu. Peta tersebut, yang oleh perpustakaan dijuluki sebagai “sertifikat kelahiran Amerika” dipajang di eksibisi Lewis & Clark Perpustakaan Konggres AS.


Copyright © 2010 The New York Times Syndicate
 

Leave a Reply