Jumat, 13 Juli 2012

Lintah Pelawan Kejahatan?

0 komentar


GeoWeek (Kompas, 7 Maret 2010)

Penyelidikan kejahatan di tempat kejadian perkara (TKP) telah dipopulerkan novel-novel ataupin film-film drama televisi. Teknologi identifikasi DNA, yang terus mengalami perbaikan selama dua dekade terakhir, kerap memainkan peran kunci dalam kasus-kasus di kehidupan nyata seperti juga cerita fiksi.

Serangga kadang-kadang membantu detektif untuk memecahkan teka-teki kejahatan di TKP, antara lain dengan memberikan petunjuk tentang kematian. Kini, untuk pertama kalinya, lintah juga masuk dalam jajaran binatang yang dinilai penting ikut memecahkan kasus kejahatan.

Tahun 2008, National Geographic melaporkan, polisi di Australia membekuk tersangka pelaku perampokan bersenjata yang terjadi pada tahun 2001 berkat bantuan lintah.

Lintah tersebut diambil dari TKP di Tasmania, tempat terjadinya perampokan oleh dua pria di kediaman seorang perempuan berusia 71 tahun. Detektif yang memeriksa TKP mengambil sampel darah dari seekor lintah, yang mingkin saja mengandung darah salah seorang tersangka. Mengingat rumah perempuan tersebut berada di areal hutan, tidak mustahil lintah tersebut memiliki bukti berharga.

Pada tahun 2008, salah seorang tersangka perampokan ditahan untuk tuduhan yang berbeda. Polisi mencatat DNA pria tersebut dan para penyelidik mencocokkannya dengan sampel darah yang pada tahun 2001 diambil dari lintah itu. Nyatanya, DNA itu cocok. Pria itu pun mengaku bersalah.


Copyright © 2010 The New York Times Syndicate
  

Leave a Reply