Sabtu, 07 Juli 2012

Bisakah Peraturan Selamatkan Paus Sikat?

0 komentar


GeoWeek (Waspada, 4 Oktober 2009)

Paus sikat utara, jenis paus paling besar yang berkembang biak dan mencari makan di sepanjang pantai timur Amerika Serikat, termasuk paus paling terancam keberadaannya di planet ini. Tak sampai 400 mamalia seukuran bus kota itu yang masih tersisa.

Gerakannya yang lamban serta kebiasaannya dalam berenang di dekat pantai dan melewati pelabuhan ramai saat migrasi tahunan, membuat hewan ini rawan tertubruk atau terkena baling-baling kapal.

Para peneliti menyambut hangat rekor kelahiran 39 bayi paus sikat pada musim semi tahun lalu di lepas pantai Florida dan Georgia. Lonjakan jumlah kelahiran bayi paus seberat hampir 1,5 ton dikaitkan dengan adanya peraturan baru pemerintah yang diberlakukan sejak Desember 2008.

Peraturan itu membentuk “Wilayah Pengelolaan Musiman” di sepanjang perairan pantai timur yang secara berkala dikunjungi paus. Di wilayah itu, kapal-kapal berukuran panjang 32 meter atau lebih harus menurunkan kecepatan sampai di bawah 10 mil per jam. Kecepatan yang rendah membantu kapal menghindari tubrukan dengan paus, sekaligus membantu paus bermanuver melewati kapal-kapal yang melintas.

Keharusan bagi setiap kapal yang menubruk paus sikat membuat laporan secara rinci dan akurat juga dicantumkan dalam peraturan.


Copyright © 2009 The New York Times Syndicate
 

Leave a Reply