GeoWeek (Waspada, 4 Oktober 2009)
Paus
sikat utara, jenis paus paling besar yang berkembang biak dan mencari makan di
sepanjang pantai timur Amerika Serikat, termasuk paus paling terancam
keberadaannya di planet ini. Tak sampai 400 mamalia seukuran bus kota itu yang
masih tersisa.
Gerakannya
yang lamban serta kebiasaannya dalam berenang di dekat pantai dan melewati
pelabuhan ramai saat migrasi tahunan, membuat hewan ini rawan tertubruk atau
terkena baling-baling kapal.
Para
peneliti menyambut hangat rekor kelahiran 39 bayi paus sikat pada musim semi
tahun lalu di lepas pantai Florida dan Georgia. Lonjakan jumlah kelahiran bayi
paus seberat hampir 1,5 ton dikaitkan dengan adanya peraturan baru pemerintah
yang diberlakukan sejak Desember 2008.
Peraturan
itu membentuk “Wilayah Pengelolaan Musiman” di sepanjang perairan pantai timur
yang secara berkala dikunjungi paus. Di wilayah itu, kapal-kapal berukuran panjang
32 meter atau lebih harus menurunkan kecepatan sampai di bawah 10 mil per jam.
Kecepatan yang rendah membantu kapal menghindari tubrukan dengan paus,
sekaligus membantu paus bermanuver melewati kapal-kapal yang melintas.
Keharusan
bagi setiap kapal yang menubruk paus sikat membuat laporan secara rinci dan
akurat juga dicantumkan dalam peraturan.
Copyright © 2009 The New York Times Syndicate