GeoWeek (Kompas, 10 Januari 2010)
Teleskop
kembar di Keck Observatory di puncak gunung berapi Mauna Kea, Hawaii, selama
hampir dua dekade memegang rekor sebagai teleskop optis terbesar dunia. Namun,
pada awal tahun 2009 teleskop kembar itu dikalahkan oleh Gran Telescopio
Canarias atau GTC.
GTC
berada di lokasi 7.874 kaki (2.400 meter) di atas permukaan laut di puncak
Kepulauan Canary berharga 180 juta dollar AS dan dimiliki bersama oleh Spanyol,
Meksiko, dan University of Florida, Amerika Serikat. Cermin tersegmentasi GTC
yang lebarnya 34 kaki (10,4 meter) itu hanya sedikit lebih besar daripada
teleskop Keck yang lebarnya 33 kaki (10 meter).
Cermin
GTC tersusun dari 36 cermin kecil bersegi enam. Tiap cermin secara individual
dikontrol dan dapat diatur sesuai kebutuhan dengan ketepatan berskala nanometer
untuk menjadi satu kesatuan seperti selembar gelas.
Sensor
dan penggerak yang dikontrol komputer pada tiap potong cermin dapat diatur
posisinya ribuan kali per detik. Penyesuaian yang cermat ini memungkinkan para
astronom mengoreksi efek buram dari atmosfer demi mendapatkan pengamatan yang
jernih atas obyek yang jaraknya bertahun cahaya dari Bumi.
Cermin-cermin
GTC yang bentuknya mirip sarang lebah ini bobotnya ratusan ton. Satu cermin
tunggal dengan dimensi yang sama dapat dengan mudah berubah bentuk dan menjadi
tak berguna untuk keperluan observasi.
Copyright © 2009 The New York Times Syndicate