GeoWeek (Waspada, 10 Januari 2010)
Penghitungan
pasang musiman dan seberapa tinggi permukaan air laut ketika pasang merupakan
ilmu pengetahuan. Tarik-menarik gravitasi antara bumi dan bulan yang
mengendalikan pasang dan berapa tingginya kenaikan permukaan air laut sudah
dipelajari dan dimengerti secara luas.
Karena
itu para pejabat di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA)
merasa heran ketika telefon mereka mulai berdering dihubungi orang-orang yang
melaporkan naiknya air pasang yang lebih tinggi dibanding normal di sepanjang
pantai timur negara itu.
Nelayan
dan penduduk yang bermukim di tepi pantai melaporkan, pasang naik dan permukaan
air laut mirip dengan yang terjadi pada saat badai tropis. Kecenderungan itu
bertahan sepanjang musim panas, menyebabkan erosi pantai yang meluas dan
kebanjiran.
Kambing
hitam yang biasanya menjadi sasaran, pemanasan global, tidak bisa
dipersalahkan. Ketika pejabat-pejabat NOAA menyelidikinya, mereka menemukan
penyebab misterius dari tingginya air pasang: Arus Teluk bergerak pelan secara
dramatis.
Ketika
Arus Teluk mengalir cepat sepanjang lepas pantai, bergerak arah kearah timur
laut menyeberangi Atlantik, air terdorong menjauh dari pantai. Arusnya yang
secara dramatik menjadi pelan pada musim panas lalu membalikkan efek itu,
mendorong air kearah daratan, mengakibatkan naiknya pasang yang lebih tinggi.
NOAA
juga menemukan bahwa angin musim semi yang berhembus dari timur laut Atlantik
tiba lebih awal, sehingga ikut berperan dalam melambatnya arus. Fluktuasi
kecepatan aliran Arus Teluk terjadi secara berkala, tetapi turunnya yang secara
mendadak musim panas lalu membuat para ilmuwan tertantang untuk mengungkapkan
misterinya sebelum mereka bisa menjelaskan penyebabnya secara pasti.
Copyright © 2009 The New York Times Syndicate